TUGAS
PROYEK IPA
“Mengamati Struktur dan Jaringan Tumbuhan”
1. DISUSUN
OLEH :
1.Fransisko O.D.P/07/8E
2.Nadia Kharisma S./15/8E
3.Ryryt Erlyna R.I./20/8E
4.Wafi Ripatraka A./24/8E
SMP
NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN
2017/2018
Mengamati Struktur dan Jaringan Tumbuhan
Alat
:
1. Mikroskop
2. Kaca
Preparat
3. Pipet
4. Gelas
Beker
5. Cutter
6. Kaca penutup
Bahan
:
1. Kecambah kedelai
2. Kecambah kacang hijau
3. Daun pandan
1. Kecambah kedelai
2. Kecambah kacang hijau
3. Daun pandan
4 4. Air
A.
AkarLangkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Iris tipis akar kecambah (bagian kecil) menggunakan cutter.
3. Taruh irisan akar kecambah pada kaca preparat ,
4. Teteskan air di preparat tadi menggunakan pipet, lalu tutup.
5. Taruh kaca preparat di meja mikroskop, lalu atur lensa yang sesuai.
6. Amati bagian – bagian batang kecambah (lihat pada lensa okulernya).
7. Lalu foto objek menggunakan ponsel pada lensa okuler.
B.Batang :
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Iris tipis batang kecambah menggunakan cutter.
3. Taruh irisan batang kecambah pada kaca preparat ,
4. Teteskan air di preparat tadi menggunakan pipet, lalu tutup.
5. Taruh kaca preparat di meja mikroskop, lalu atur lensa yang sesuai.
6. Amati bagian – bagian batang kecambah (lihat pada lensa okulernya).
7. Lalu foto objek menggunakan ponsel pada lensa okuler.
C. Daun
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Iris tipis daun pandan menggunakan cutter.
3. Taruh irisan daun pandan pada kaca preparat .
4. Teteskan air di preparat tadi menggunakan pipet, lalu tutup.
5. Taruh kaca preparat di meja mikroskop, lalu atur lensa yang sesuai.
6. Amati bagian – bagian batang kecambah (lihat pada lensa okulernya).
7. Lalu foto objek menggunakan ponsel pada lensa okuler.
Foto Hasil Pengamatan
Gambar penampang akar kecambah
Gambar penampang batang kecambah
Gambar penampang daun
pandan
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat tiga macam organ pokok, yaitu akar, batang, dan daun. Akar tersusun dari beberapa jaringan yang teroganisir untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu.
Fungsi Akar
Adapun fungsi akar adalah sebagai berikut:
- Menyerap unsur-unsur hara yang berada dalam tanah;
- Menegakkan berdirinya batang tanaman;
- Mengangkut unsur hara sampai ke batang;
- Beberapa akar berfungsi untuk menyimpan makanan.
Pada tumbuhan monokotil mempunyai perakaran serabut. Hampir semua akar tumbuh dari pangkal batang dengan diameter yang hampir sama. Pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang. Akar primer bercabang-cabang, dari pangkal sampai keujung semakin kecil.
Struktur Akar
Pada akar monokotil dan dikotil yang belum mengalami pembesaran sekunder tersusun dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Pada tumbuhan yang mengalami pembesaran sekunder, jaringan penyusun tubuhnya juga bertambah, yaitu dengan adanya kayu dan kulit sekunder, adanya felogen yang menghasilkan feloderm dan felem (gabus).
Epidermis akar
Pada irisan melintang akar, tampak satu lapis sel yang tersusun pada lapisan terluar yang disebut epidermis. Di dekat ujung akar terdapat rambut akar, yaitu tonjolan dari epidermis yang berfungsi untuk memperluas permukaan akar, sehingga mempercepat penyerapan zat hara dari dalam tanah. Semakin jauh dari ujung akar, bulu akar lenyap. Epidermis umumnya dilapisi dengan zat gabus yang tidak berfungsi untuk penyerapan zat, tetapi berfungsi sebagai pelindung sel-sel dibawahnya.
Korteks
Korteks termasuk jaringan parenkim yang tersusun dari beberapa sel dibawah jaringan epidermis. Korteks berfungsi untuk meneruskan pengangkutan zat hara yang telah di absorpsi oleh epidermis menuju ke silinder pusat melalui endodermis. Pada beberapa tumbuhan, korteks berfungsi untuk menyimpan zat tepung.
Endodermis
Endodermis tersusun dari satu lapis sel dibawah korteks. Penebalan zat gabus pada dinding sel yang tegak lurus silinder pusat berbentuk pita yang disebut pita kaspari, yang tidak dapat di tembus oleh air. Dengan penebalan zat gabus ini, endodermis berfungsi mengatur masuknya air dan zat terlarut kedalam silinder pusat. Pada monokotil penebalan dinding sel endodermis berbentuk huruf U sehingga tidak dapat berfungsi untuk transfor air menuju ke silinder pusat. Untuk fungsi tersebut tumbuhan monokotil mempunyai sel endodermis khusus yang disebut sel penerus yang dindingnya tidak mengalami penebalan
Silinder pusat (Stele)
Silinder pusat tersusun dari jaringan-jaringan yang berada dalam jaringan endodermis. Jaringan terluar disebut perisikel atau perikambium. Sel-sel yang berhadapan dengan xilem dapat bersifat meristem dan membelah diri untuk pembentukan cabang akar. Berkas pengangkutan terdiri atas xilem dan floem. Xilem menerima zat hara dari endodermis dan diteruskan ke xilem pada batang. Pada dikotil terdapat kambium yang memisahkan xilem dan floem. Kambium selalu membelah diri membentuk jaringan sekunder termasuk xilem dan floem sekunder, sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder.
Pada irisan membujur tampak ujung akar dilindungi oleh kaliptra yang dibentuk oleh kelompok sel pemula (titik tumbuh). Pada monokotil, kelompok sel pemula yang membentuk kaliptra disebut kaliptrogen, sehingga batas antara ujung akar dengan kaliptra sangat jelas. Pada kaliptra biasanya terdapat sel kolumela yang berisi butir tepung dan diduga mempengaruhi arah pertumbuhan akar. Kelompok sel pemula yang lain merupakan titik tumbuh yang membentuk jaringan-jaringan pada akar.
1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.
2. Struktur Jaringan Penyusun daun
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
3) Berkas Pengangkut Daun
4) Jaringan Tambahan Daun
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
B. Struktur
dan Fungsi Jaringan pada Batang
Batang pada tumbuhan juga memiliki jaringan. Anatomi jaringan
batang monokotil dan dikotil berbeda seperti halnya pada akar dikotil dan
monokotil.
Perhatikan gambar 2.1 yang menunjukan ciri
yang berbeda pada pada penyusun batang dikotil dan monokotil.
Seperti halnya pada akar, batang bila diiris
melintang akan menunjukkan bagian-bagian (daerah) atau jaringan-jaringan
penyusun dari luar ke dalam yang tersusun sebagai berikut: epidermis,
korteks, dan silinder pusat.
1. Jaringan Epidermis
Epidermis adalah jaringan terluar dari batang.Epidermis
pada batang memiliki fungsi yang sama dengan jaringan epidermis yang ada pada
akar. Jaringan ini melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar
yang merugikan pertmbuhannya.
Pada batang dikotil dewasa, epidermis akan
rusak dan digantikan oleh periderm (jaringan gabus).Periderm memiliki kambium
gabus atau felogen. Felogen membelah ke arah luar membentuk felem dan ke arah
dalam membentuk feloderm.
2.Korteks
Di bawah epidermis terdapat daerah korteks.
Daerah korteks tersusun oleh jaringan parenkim.
Pada batang dikotil lapisan kortek yang paling
dalam adalah jaringan endodermis. Biasanya sel-selnya mengandung amilum.
Berbeda dengan pengamatan secara anatomis pada akar, pada batang endodermis dan
perikambium tidak tampak jelas.Sedangkan pada monokotil tidak ditemukan
endodermis.
3. Silinder Pusat atau Stele
Bagian terdalam dari batang, yaitu silinder
pusat atau stele. Silinder pusat terdiri atas tiga bagian, yaitu perikambium,
jaringan pengangkut, dan empulur. Pada dikotil berkas pengangkut tersusun dalam
lingkaran. Berkas pengangkutnya bertipe kolateral terbuka atau bikolateral.
Kolateral terbuka, yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium. Tipe berkas
pengangkut berkolateral memiliki susunan xilem yang diapit oleh floem luar dan floem
dalam, anatar xilem dan floem luar terdapat kambium.
Berkas pengangkut pada batang monokotil
tersusun tersebar dan bertipe kolateral tertutup, yaitu antara xilem dan folem
tidak ada berkas. Berkas floem atau pembuluh tapis adalah berkas
pengangkut yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Berkas xilem atau pembuluh kayu tersusun dari
berbagai jenis sel, yaitu sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem.Sel-sel itu mengalami penebalan dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun, xilem juga akan berfungsi sebagai jaringan penguat. Seperti halnya pada akar, bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang.
berbagai jenis sel, yaitu sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem.Sel-sel itu mengalami penebalan dinding, sehingga selain berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun, xilem juga akan berfungsi sebagai jaringan penguat. Seperti halnya pada akar, bagian terdalam batang juga tersusun atas empulur batang.
Pada tumbuhan dikotil, di antara floem dan
xilem dibatasi oleh kambium. Jaringan kambium mempunyai sifat selalu membelah
dan menyebabkan batang bertambah besar.
Tahukah kamu kalau ternyata peneliti dapat
menentukan umur pohon dengan melihat lingkaran tahun yang terbentuk.
Lingkaran tahun terbentuk karena aktivitas
pembelahan sel-sel kambium yang dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan
air banyak tersedia, sehingga aktivitas sel-sel kambium meningkat, namun
keadaan sebaliknya terjadi pada musim kemarau. Perbedaan inilah yang menyebabkan
terbentuknya lingkaran tahun. Usia dapat diketahui dengan menghitung jumlah
lingkaran yang ditemukan pada batang.
Selain fungsi berdasarkan jaringan pada
batang, fungsi struktural batang yaitu menopang tubuh tumbuhan,
mengarahkan posisi daun agar memperoleh cahaya matahari yang cukup. Batang
merupakan organ utama yang berfungsi dalam transportasi air dan zat makanan.
C. Struktur
dan Fungsi Jaringan pada Daun
Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan
modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di
daun.
Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan
tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar
matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki
lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk
melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara
dingin.
1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.
2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih
melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun
berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring
jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur
dalam.
a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada
batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak
bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun
pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan
pelepah daun talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun
pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun
disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b) Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
b) Struktur Jaringan dalam Daun
1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada
yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya
terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula
yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai
epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di
antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk
epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.
2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan
banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi
menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga
karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan
tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung
lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai
alat transpor dan sebagai penguat daun.
4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat
pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan
penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat
daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada
Gambar 4.
Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan
dalam Tabel 1 berikut
Tabel 1.
Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri - Ciri
|
a)
|
Epidermis
|
Menyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun. |
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Menjaga bentuk daun agar tetap. |
Terdiri
dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet). |
b)
|
Kutikula
|
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun. |
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Penebalan
dari zat kutin.
|
c)
|
Stomata |
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun |
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara. – Sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata. |
Mulut
daun pada epidermis
dengan dua sel penutup |
d)
|
Rambut dan
kelenjar |
Permukaan atas dan
bawah daun. |
Alat pengeluaran.
|
Alat
tambahan pada epidermis
|
e)
|
Mesofil
|
Di antara lapisan epidermis
atas dan bawah. |
Tempat berlangsungnya
fotosintesis. |
–
Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel. – Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi
palisade (jaringan
tiang)
dan spons (jaringan
bunga karang). – Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil. – Sel-sel jaringan bunga karang bentuknya tidak teratur, bercabang- cabang dan berisi kloroplas, susunannya renggang. |
f)
|
Urat daun
|
Pada helai daun.
|
Transportasi zat.
|
Menyirip
atau menjari.
|
2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat
lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun
Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun
Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi,
dan Ciri-Cirinya
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
Ciri - Ciri
|
a)
|
Epidermis
dan kutikula |
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun. |
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan. – Mencegah penguapan air melalui permukaan daun. |
Terdiri
dari satu sel dengan penebalan
dari zat kutin. |
b)
|
Stomata
|
Berderet di antara urat
daun. |
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara. |
Mulut
daun dengan dua sel penutup.
|
c)
|
Mesofil
|
Pada cekungan di
antara urat daun. |
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis. |
Tidak
mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas pengangkut lebih besar, kloroplasnya lebih sedikit, dindingnya lebih tebal. |
d)
|
Urat daun
|
Pada helai daun.
|
Transportasi zat.
|
Sejajar.
|
Lampiran – Lampiran
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar